Firman Allah SWT :
Walaa taqrabuuzzinaa innahu kaana faahisyatann wasaa asabillann
Artinya :
“ Dan janganlah kamu mendekati Zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al_Isra’, 17:32)
Valentines menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka adalah Kasih Sayang yang berasal dari Romawi.
Pada Bulan Pebruari setiap pergantian tahun, virus valentine day atau hari kasih sayang terus menyebar, mengembang, dan mewabah di kalangan kawula muda atau remaja kita dewasa ini, sehingga melemahkan ketahanan terhadap norma-norma agama (Akhlaqul Karimah) yang telah diterima selama pendidikan disekolah maupun dirumah.
Valentine’s Day sudah terlanjur diyakini sebagai hari kasih sayang dan hal ini tentunya sudah tidak asing lagi terdengar di telinga remaja kita. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila mereka merayakan penuh dengan Euphoria, dan romantisme serta mengekspresikannya dalam bentuk cinta dan kasih sayang bersama pasangan lawan jenisnya, atau bersama sahabat dan keluarganya.
Dibalik kegembiraan yang penuh dengan gelembung kenikmatan dalam merayakan Valentine’s Day, ternyata tersembunyi kekejian (Fahisyah) dalam perilaku mereka, sederet tipu daya syaithon telah ikut mewarnai dan menjebak mereka, mulai dari hal yang berbau kencan, erotisme sampai dengan melepas kesucian keperawanan mereka.
Para remaja pada umumnya telah menjadikan hari Valentine’s Day sebagai moment untuk pergaulan bebas mereka, bahkan ada juga yang terlanjur sampai dengan melakukan ajang zina, dan yang lebih parah lagi mereka mengarah kepada tradisi “Deviatif” yaitu berupa pertukaran pasangan. Mereka tidak lagi mengindahkan norma-norma agama yang telah disyariatkan untuk mengatur pergaulan hidup manusia, baik dalam berinteraksi sosial maupun dalam beraktivitas sosial.
Hari Valentine tersebut telah mereka (para remaja) jadikan sebagai moment yang indah dan istimewa untuk mereka rayakan dalam bentuk luapan kasih sayang dan cinta yang berlebihan serta cenderung mengarah kepada kemaksiatan.
Ragam dan bentuk merayakan hari Valentine terus berkembang dan bervariasi mulai dari pemberian sebuket bunga mawar yang indah nan cantik, selembar kartu Valentine, surat cinta, SMS kasih sayang, hadiah CD lagu dan tembang romantis, pemberian pernik-pernik dan perhiasan, bersepeda dengan pasangannya, sampai dengan duduk berduaan di tepi-tepi pantai dengan beratapkan rumbia ataupun “kencan dalam” di hotel-hotel berbintang.
Seiring dengan bergulirnya masa dan waktu, silih bergantinya tahun masehi, maka setiap memasuki bulan Februari instink dan feeling para businessman sangat kuat untuk menjadikan gerai-gerai Mall mereka bergerak menjadi pangsa pasar industri yang menjanjikan dan memikat.
Dominasi warna pink menjadi andalan dekorasi digerai-gerai Mall mereka dan kawula muda menyebutnya sebagai warna kasih saying. Gerai-gerai khusus gift dan tips mereka menawarkan beraneka ragam pernik-pernik, manik-manik, parfum yang wangi, buket bunga mawar yang cantik, cokelat dalam kotak yang berbentuk hati(mengandung zat phenyletilamine, membangkitkan gairah seksual), perhiasan (cincin dan kalung), CD lagu-lagu romantis, bantal, frame foto,dan lain sebagainya sebagai symbol hati.
Begitu hebat scenario bisnis gerakan kapitalis ini, mereka memanfaatkan moment penting ini untuk mengeruk dan menggaruk keuntungan yang fantastis. Aktivitas bisnis dengan menanfaatkan moment Valentine’s Day menurut pendapat para pengamat ekonomi adalah mengarah kepada gaya hidup global dan gaya konsumerisne yang mendunia.
Ada kata-kata hikmah dari Lukman Al Hakim yang merupakan nasihat yang sangat baik bagi putranya untuk kita perhatikan, antara lain :
“ Hai anakku, sesungguhnya dunia ini lautan yang dalam telah banyak menenggalamkan orang, Maka gunakanlah iman sebagai bahtera buat mengarunginya berisikan taqwa dan berlayarkan tawakal. Semoga kamu selamat, tapi aku sendiri sangsi akan keselamatanmu.”
A.Kontroversi Latar Belakang Sejarah Valentine’S Day.
Bila kita analisa dari segi sejarah Valentine maka asal-usulnya beragam dan masing-masing memiliki versi yang berbeda-beda sehingga kita tidak mendapatkan data sejarah yang benar dan akurat.
•Apa latar belakang sejarah Valentine’s Day ?
•Adakah nuansa muatan agama pada perayaan tersebut ?
Ataukah hanya sekedar budaya global yang timbul.
Corak beragam informasi kepustakaan yang bisa kita bacam antara lain :
1.Hari Valentine yang dirayakan pada 14 Februari adalah berasal dari hari di hukum matinya seorang martir Kristen. Martir : Gelar kehormatan bagi mereka yang menolak untuk meninggalkan agama kristiani dengan kerelaan untuk mati ( The Encyclopedia Americana ).
2.Pada tanggal 14 Februari diselenggarakan perayaan adalah untuk menghormati seorang martir yang dihukum mati pada abad ke 3 masehi ( Webster New Twentieth Century Dictionary Unbridge ).
3.Pendeta Saint Valentine menentang Ide Gila Kaisar Claudius II yang telah melakukan program rekuitmen / mobilisasi tentara muda yang masih bujangan, karena kaisar beranggapan bahwa mereka lebih tabah dan lebih kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang sudah menikah, larangan menikah diberlakukan oleh Kaisar Claudius II. Namun St. Valentine melanggar dan diam-diam ia menikahkan banyak pemuda, sehingga iapun ditangkap dan dipenjarakan, kemudian dihukum mati oleh Kaisar pada tanggal 14 Pebruari 269 M (Encyclopedia Americana, Edisi 1989).
4.St. Valentine menyatakan bahwa Tuhannya adalah Isa Al-Masih serta ia menolak menyembah Tuhan-Tuhan Romawi, mendengar hal yang demikian maka kaisar Claudius II murka, kemudian menangkap dan memenjarakan St. Valentine. Orang-orang yang simpati kepadanya banyak berkirim surat dan menaruhnya di Jeruji besi penjara (The World Book Encyclopedia, 1998).
5.Ada legenda tentang St. Valentine, pada suatu hari ia meninggalkan satu catatan pada seorang anak gadis (anak seorang sipir) yang menjadi temannya. Dalam catatan itu ia menuliskan tanda tangan yang berbunyi “Love from Your Valentine”.
6.Memudarnya aspek religiusitas pada bangsa Romawi Kuno (sejak abad k 16), sebagai penggantinya mereka mengadakan upacara Lupercalia, yaitu upacara penyembahan bangsa Romawi terhadap dewa Lupercus, yaitu dewa kesuburan pada setiap tanggal 15 Februari di bukit Palatine. Akhir dari rentetan acara tersebut, kemudian para gadis meletakkan pesan cinta mereka di dalam jambangan, setelah itu para pemuda mengambilnya pesan cinta tersebut. Selanjutnya mereka menari bersama pasangannya dan berlanjut sampai kepernikahan.
7.Pada bulan Februari tahun 494 Masehi, Dewan Gereja pimpinan Paus Gelasius mengubah upacara Lupercalia dengan Purifikasi atau pembersihan dosa dengan merubah tanggal upacara dari tanggal 15 Februari ke 14 Februari. Hal ini disesuaikan dengan hari kematian St. Valentine secara gradual.
Ternyata perayaan hari St. Valentine telah menjadi patrun bagi para penabur kasih dalam pola dan bentuk puisi, hadiah seperti bunga, gula-gula, kumpul-kumpul, pesta, dansa bahkan lebih hebat dari itu.
B.Tanggung Jawab Orang Tua Muslim Terhadap Anak
Maha Suci Allah yang telah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan, lalu dijadikan-Nya berpasangan dan berketurunan guna mendukung misi manusia sebagai khalifatullah di muka bumi ini. Selanjutnya Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk membawa agama yang suci dan mulia dengan ajarannya yang lengkap dan sempurna serta mampu membawa manusia kepuncak ketinggian akhlakul karimah, menghantarkan kepada keselamatan lahir dan bathin, serta menjamin terwujudnya kebahagiaan, baik di dunia maupun di akherat.
Tanggung jawab orang tua muslim adalah memberikan nasihat yang baik dan bijak serta persuasi yang tepat atau dengan cara dan teknik yang lain, yaitu : mengkomunikasikan hal-hal tersebut di atas kepada anak dengan cara mengajak berfikir agar tersentuh kesadaran dan keyakinannya.
Orang tua juga bisa menyampaikan cara bijak yang lain yaitu : dengan mengilustrasikan tugas Risalah kenabian Muhammad SAW, antara lain :
a)Firman Allah dalam QS. Al-Anbia’ 21-107 .
Wamaa arsalnaaka illa rahmatann lil’aalamiin
“ Dan Tidaklah kami mengutus kami, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam “. (QS. Al-Anbiya’ 21 : 107).
b)Firman Allah dalam QS. Al-Qalam 68 : 4
Wainnaka la’alaa khuluqinn ‘adziim
“ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung “ (QS. Al-Qalam 68 : 4)
c)Hadits Riwayat Malik :
“ Sesungguhnya aku ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak “
d)Hadits Riwayat Abu Dawud
“ Barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka “
e)Firman Allah SWT dalam Al-Baqarah, 2 : 120
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka “. ( QS. Al-Baqarah, 2 : 120 )
Semoga Bermanfaat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar